[unsoed.ac.id, Jum, 28/02/25] Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) dan Yayasan Penguatan Partisipasi, Inisiatif dan Kemitraan Masyarakat Indonesia (YAPPIKA) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU), Jum’at (28/02/2025). Penandatanganan MoU berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting.
MoU tentang penyelenggaraan program building an enabling environment and strong civil society in Indonesia (BASIS) dan Tridharma Perguruan Tinggi, ditandatangani oleh Rektor UNSOED Prof.Dr.Ir. Akhmad Sodiq M.Sc.,Agr.,IPU ASEAN Eng dan Dewan Pengawas YAPPIKA Dr Dr A Elga J Sarapung.
Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi Pendidikan, Penelitian, Pelatihan, Pengabdian kepada masyarakat, Peningkatan dan Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia.
Rektor UNSOED Prof.Dr.Ir. Akhmad Sodiq M.Sc.,Agr.,IPU ASEAN Eng mengucapkan selamat datang Dr A Elga J Sarapung beserta tim ke Unsoed. Rektor menyampaikan sekilas tentang profil UNSOED.
Rektor juga menyampaikan ada 17 sasaran didalam SDGs yang menjadi tanggungjawab kita bersama. Tantangan kedepan berkaitan dengan perubahan iklim, disisi lain dinamika hubungan antar negara juga menjadi satu hal yang menarik, pertumbuhan ataupun perlambatan ekonomi di negara lain juga berdampak kepada kita.
“Mudah-mudahan kehadiran Dr A Elga J Sarapung dan tim memberikan inspirasi bagi kita, prinsip dari SDGs diantaranya adalah adanya kolaborasi. Kebersamaan ini berkaiatn dengan SDGs ini dapat menjembatani terutama di bidang pendidikan yaitu peningkatan akses, pendidikan tinggi yang bermutu, relevan, dan berdampak,” kata rektor.
Baca juga : Keris Goes to Campus kembali Digelar di Purwokerto
Dewan Pengawas YAPPIKA Dr A Elga J Sarapung mengatakan penandatangan MoU ini menandai sebagai sebuah awal kolaborasi strategis kedepan dan memiliki makna bagi hidup dan kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Dikatakan, program BASIS yang bertujuan untuk membangun infrastruktur pendukung bagi masyarakat sipil dan demokrasi yang inklusif menghadirkan pendekatan yang terintegrasi untuk menciptakan ruang sipil yang kondusif di Indonesia.
Dalam konteks ini peran universitas sangat penting, tidak hanya sebagai lembaga pendidikan juga sebagai motor penggerak transfromasi sosial.
“Pendidikan sangat penting untuk mendukung masyarakat sipil yang kuat, salah satunya adlah universitas, karena universitas merupakan pusat pembelajaran dan produksi pengetahuan, menjadi tempat bagi orang muda yang menjadi penentu arah perubahan dapat dijembati dengan pengetahuan yang mendalam mengenai pentingnya demokrasi, keadilan, dan penghormatan terhadap hak azasi manusia,” kata Dr Elga.
Setelah penandatanganan MoU, dilanjutkan dengan diskusi publik, yang mengangkat tema “Kaum Muda, Negara, dan Tantangannya dalam Pencapaian SDGs”. Diskusi ini menghadirkan 4 orang pakar yaitu Elga J Sarapung (YAPPIKA), Manunggal K Wardaya (Sepaham), Wahyu Budiantoro (Yayasan Gudang Sinau), dan Luthfi Makhasin (Fisip UNSOED).
#unsoed1963#merdekamajumendunia