[unsoed.ac.id, Jum, 11/10/25] Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) terus berinovasi dalam memperkuat kualitas pendidikan tinggi melalui pemanfaatan teknologi terkini. Salah satu langkah nyata tersebut diwujudkan dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemanfaatan Kecerdasan Buatan untuk Penguatan Pembelajaran dan Sumber Daya Program Studi, yang diselenggarakan pada Jumat (11/10/2025) di Aula Gedung LPMPP Unsoed lantai 2.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Unsoed ini dihadiri oleh Rektor Unsoed, Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc., Agr., IPU., ASEAN Eng., Wakil Rektor Bidang Akademik, para Dekan dan Wakil Dekan, Ketua Lembaga, serta Koordinator Program Studi.
Hadir sebagai narasumber Prof. Dr. Ir. Sri Suning Kusumawardani, ST., MT., (Direktur Sumber Daya Kemdiktisaintek) yang membawakan materi “Peran AI dalam Transformasi Pendidikan Tinggi”, serta Dr. Muhammad Yamin, (Dosen Hubungan Internasional Unsoed) dengan materi “Pemanfaatan AI dalam Pembelajaran.”
Dalam sambutannya, Rektor Unsoed Prof. Akhmad Sodiq menyampaikan bahwa Unsoed saat ini memiliki 103 program studi, dengan hampir 50% telah terakreditasi A, didukung 12 fakultas, 2 lembaga, 6 unit penunjang akademik, serta lebih dari 31 ribu mahasiswa aktif dan 1.317 dosen.
“Perguruan tinggi memiliki dua amanah besar, yakni menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan utuh, serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemanfaatan iptek menjadi bagian penting, terutama dalam mendukung kampus yang berdampak dan berkontribusi pada pengentasan kemiskinan,” ujar Rektor.
Sementara itu, Prof. Sri Suning Kusumawardani dalam pemaparannya menyoroti pesatnya perkembangan Kecerdasan Buatan (AI) yang kini telah memasuki fase Generative AI (GenAI). Menurutnya, teknologi ini tidak hanya berfungsi untuk analisis data dan pengenalan pola, tetapi juga mampu menghasilkan konten baru seperti teks, gambar, suara, dan video.
“GenAI membawa proposisi nilai baru bagi pembelajaran dan mengubah peran dosen menjadi manajer pembelajaran sekaligus pendamping belajar. Teknologi ini memungkinkan pengalaman belajar yang lebih personal, lintas ruang dan waktu, serta mendorong pembelajaran yang lebih inspiratif dan relevan,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kebijakan sistematis dan alokasi pendanaan khusus agar pemanfaatan GenAI di perguruan tinggi dapat dilakukan secara bertanggung jawab dan etis.
“Agar GenAI benar-benar menjadikan pendidikan tinggi lebih efisien dan bermakna, perlu ada prioritas kebijakan yang mendukung serta kesiapan sumber daya manusia di lingkungan kampus,” tambahnya.
Melalui bimtek ini, Unsoed menunjukkan komitmennya dalam memanfaatkan kecerdasan buatan untuk meningkatkan mutu pembelajaran, efisiensi akademik, dan penguatan sumber daya program studi, sekaligus menjawab tantangan era transformasi digital di dunia pendidikan tinggi.
#unsoed1963 #merdekamajumendunia