[unsoed.ac.id, Rab, 15/10/25] Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) kembali menorehkan capaian akademik penting dengan mengukuhkan lima guru besar (profesor) baru dari empat fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Biologi, Fakultas Peternakan, serta Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan.
Acara pengukuhan berlangsung Selasa (14/10/2025) di Auditorium Graha Widyatama Prof. Rubijanto Misman, Unsoed Purwokerto.
Adapun lima guru besar yang dikukuhkan adalah:
- Prof. Dr. Sudarto, dalam bidang Perbankan dan Keuangan (Guru Besar ke-26 Fakultas Ekonomi dan Bisnis).
- Prof. Siwi Pramatama Mars Wijayanti, Ph.D., dalam bidang Epidemiologi (Guru Besar ke-8 Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan).
- Prof. Dr. Rosidi, dalam bidang Produksi Ternak Unggas Lokal (Guru Besar ke-28 Fakultas Peternakan).
- Prof. Dr. Farida Nur Rachmawati, dalam bidang Biologi Reproduksi (Guru Besar ke-36 Fakultas Biologi).
- Prof. Dr. Arintoko, dalam bidang Ekonomi Moneter (Guru Besar ke-27 Fakultas Ekonomi dan Bisnis).
Dalam sambutannya, Rektor Unsoed Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc.,Agr., IPU., ASEAN Eng menegaskan bahwa pengukuhan guru besar bukan hanya sebuah pencapaian pribadi, tetapi juga tonggak penting bagi Unsoed dalam memperkuat kontribusi ilmu pengetahuan untuk kemaslahatan masyarakat.
“Pengukuhan ini sungguh bukan sekadar pencapaian pribadi, melainkan juga tonggak penting dalam perjalanan institusi ini untuk terus berkontribusi bagi ilmu pengetahuan, dan lebih dari itu, sejatinya semua kembali untuk kemaslahatan masyarakat,” ujar Rektor.
Lebih lanjut, Rektor menyampaikan bahwa sebagai perguruan tinggi yang menempatkan desa sebagai poros pembangunan bangsa, Unsoed berkomitmen agar ilmu pengetahuan dapat bertransformasi menjadi solusi nyata bagi permasalahan masyarakat, khususnya di wilayah perdesaan.
Bidang-bidang ilmu yang dikukuhkan hari ini, lanjutnya, merefleksikan kolaborasi antara keilmuan dan kebutuhan nyata masyarakat. Ilmu perbankan dan keuangan serta ekonomi moneter berperan dalam mendorong literasi finansial, pembiayaan inklusif, dan pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal.
Sementara itu, epidemiologi menjadi garda depan dalam menjaga kesehatan masyarakat desa, dan keilmuan peternakan serta biologi reproduksi berkontribusi pada pengembangan peternakan rakyat, konservasi plasma nutfah lokal, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat kecil.
“Sinergi dari kelima bidang ini bukan hanya mencerminkan kekayaan keilmuan, tetapi juga menunjukkan arah strategis kampus kita, yakni menjadi pusat keunggulan pengembangan sumber daya perdesaan berbasis kearifan lokal,” tutur Prof. Akhmad Sodiq.
“Melalui riset, pengabdian, dan inovasi para profesor, saya yakin kita bisa menjembatani kesenjangan antara ilmu dan praktik, antara pusat dan daerah, antara kampus dan masyarakat. Karena pada akhirnya, keilmuan yang tidak berpihak pada kesejahteraan bersama adalah keilmuan yang kehilangan arah,” imbuhnya.
Rektor menutup sambutannya dengan ajakan untuk menjadikan momen pengukuhan ini sebagai refleksi atas tanggung jawab moral dan sosial seorang profesor, bahwa gelar akademik tertinggi sejatinya adalah panggilan pengabdian kepada ilmu dan kemanusiaan.
Dengan pengukuhan lima profesor baru ini, Unsoed semakin meneguhkan posisinya sebagai perguruan tinggi unggul yang terus berkontribusi bagi pembangunan berkelanjutan berbasis potensi lokal dan kearifan desa.
#unsoed1963#merdekamajumendunia