Berita, Kemahasiswaan

UPL MPA LUNSOED Laksanakan Tahap Pengembaraan di Gunung Lawu

[unsoed.ac.id, Rab, 28/08/24] Anggota Muda Cakar Karang Divisi Gunung Hutan Unit Pandu Lingkungan Mahasiswa Pecinta Alam (UPL MPA) Unsoed melaksanakan kegiatan Operasional Pengembaraan. Kegiatan Operasional Pengembaraan ini berlangsung selama sepuluh hari pada tanggal 07-16 Agustus 2024 yang bertempat di Gunung Lawu. Gunung Lawu merupakan salah satu gunung berapi aktif di Jawa dengan ketinggian mencapai 3265 mdpl.

Operasional merupakan titik puncak dari serangkaian kegiatan pengembaraan yang dimulai dari Simulasi, Praktik Lapang, Latihan Lapang dan Try Out. Tujuan dilaksanakannya Operasional Pengembaraan sendiri yaitu sebagai salah satu syarat mendapatkan Nomor Registrasi Pokok (NRP) untuk mengubah status Anggota Muda menjadi Anggota Biasa.

Kegiatan ini dilakukan oleh Anggota Muda Divisi Gunung Hutan yang beranggotakan Alfa Ihsan Ramadhan, Alifia Rahmawati, Melisa Setiowati, Muhamad Irsal Yakhsa, Muhammad Fathoni Atthoriq dan Naila Andina Amaralita serta dua pendamping yaitu Reza Dwianta (NRP.UPL-2020463/PJ) dan Indra Kurnia Wicaksono (NRP.UPL-2023504/EK).

Salah satu pendamping kegiatan Reza mengatakan, bentuk kegiatan yang dilakukan pada kegiatan operasional pengembaraan ini berupa bakti lingkungan, pembukaan dan pemetaan jalur Gunung Lawu dari titik start (Desa Sidomulyo, Magetan, Jawa Timur sampai Basecamp Candi Cetho, Desa Gumeng, Karanganyar, Jawa Tengah) pada ketinggian 1300 mdpl sampai Sendang Derajat pada ketinggian 3125 mdpl.

“Kegiatan dilakukan dengan mengaplikasikan materi Gunung Hutan yang mencakup teknik berjalan, teknik navigasi darat, manajemen perjalanan, deskripsi jalur dan deskripsi shelter/camp,” kata Reza.

Lebih lanjut, Reza menceritakan perjalanan operasional kegiatan. Hari pertama operasional merupakan perjalanan dari Purwokerto – Desa Sidomulyo. Pada hari kedua operasional, peserta kegiatan melaksanakan bakti lingkungan dengan menanam lima bibit pohon beringin yang berlokasi di sumber air Gangging serta memberikan tiga bibit pohon sirsak kepada perangkat desa.

“Gangging sendiri merupakan sumber mata air peninggalan Belanda sejak tahun 1905, pada saat ini Gangging menjadi sumber air konsumsi di wilayah Magetan,” jelasnya.

Kemudian di hari yang sama juga s.d hari ke-8, di laksankan pembukaan dan pemetaan jalur Gunung Lawu dan tim berhasil mencapai puncak tertinggi Hargo Dumilah 3.265 Mdpl di hari ke enam, lanjut di hari ke 7-8 peserta kegiatan turun melewati jalur Candi Cetho.

Di hari ke 9 s.d 10, merupakan perjalanan kepulangan tim ke Purwokerto, diselingi dengan silaturahmi ke kediaman ALB di Solo. Dengan keadaan peserta kegiatan yang telah mencapai target dan sampai ke sekretariat UPL MPA Unsoed dengan selamat, maka Tim Gunung Hutan AM CK dinyatakan telah berhasil melaksanakan Operasional Pengembaraan.

#unsoedmajuterus

#merdekamajumendunia