[unsoed.ac.id, Sen, 21/10/24] Desa Pruwatan merupakan desa terluas dan terpadat di Kec. Bumiayu. Berdasarkan SK Bupati Kabupaten Brebes Nomor : 050/177/Tahun 2023, desa ini ditetapkan sebagai Desa Prioritas Kemiskinan Ekstrem pada tahun 2024. Pada tahun 2010 terjadi bencana yang menimpa desa ini yaitu bendungan jebol dan tebing saluran irigasi longsor sehingga mengakibatkan terputusnya saluran irigasi yang berlokasi di wilayah Wanasari.
Sejak bencana tersebut terjadi, tanah seluas 75 ha yang dimiliki oleh 85 orang petani mengalami gagal panen akibat kekeringan dan sawah tersebut berubah menjadi sawah tadah hujan. Hal ini menyebabkan hasil panen merosot tajam. Kondisi ini semakin diperparah oleh kurangnya pengetahuan petani mengenai teknik budidaya modern, keterbatasan akses terhadap pupuk bersubsidi, dan minimnya infrastruktur pendukung pertanian seperti pompa air tenaga surya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut Tim Pendamping dari Universitas Jenderal Soedirman yang terdiri dari Prof. Ir. Totok Agung Dwi Haryanto, M.P., Ph.D., Prof. Dr. Sri Lestari, S.E., M.Si, dan Arief Sudarmaji, S.T., M.T., Ph.D berkolaborasi dengan Tim Pelaksana dari Universitas Peradaban Bumiayu yang terdiri dari Siti Mudmainah, S.P., M.Sc, Wahyu Febriyono, S.P., M.P, dan Randi Adzin Murdiantoro, S.Si., M.Sc dan Pemerintah Desa Pruwatan Kecamatan Bumiayu bersama-sama menerapkan Teknologi Padi Gogo Protani Dan Pompa Air Panel Surya.
Prof. Dr. Sri Lestari, S.E., M.Si menyampaikan pada awalnya Pemerintah Desa Pruwatan telah menganggarkan APBDes senilai Rp 200.000.000,- untuk membangun panel surya guna mengatasi permasalahan di desanya, namun dana tersebut tidak mencukupi.
Rasiman, SH yang merupakan kepala Desa Pruwatan menyampaikan disamping kekurangan dana untuk membangun panel surya, Pemerintah Desa juga tidak mempunyai tenaga ahli untuk membangun panel surya dan mendampingi dalam pengolahan lahan kering.
“Saat ini produktifitas lahan dalam kondisi sawah kering per 1 ha hanya menghasilkan 7 kuintal gabah atau 3,5 ton sehingga untuk sawah seluas 5 ha hanya menghasilkan gabah sebanyak 17,5 ton. Jika harga gabah Rp 5 ribu per kg, maka per 5 ha lahan menghasilkan Rp 85,5juta,” ujar Rasiman,SH.
Baca juga : Tim PKM-RE UNSOED Raih Perunggu Di PIMNAS ke-37
Arief Sudarmaji, S.T., M.T., Ph.D pemilik No. HKI: EC00202475588, Tgl. pemberian: 2024-08-01, Modul Listrik Tenaga Surya Mandiri Dilengkapi Backup Otomatis untuk Irigasi Lahan Kering menjelaskan bahwa permasalahan Desa Pruwatan dapat diatasi dengan membangun istalasi teknologi Pompa Air Tenaga Surya (Solar Water Pump) untuk mengangkat air Sungai Pemali guna dialirkan ke saluran Irigasi untuk Lahan Sawah.
Prof. Totok Agung Dwi Haryanto pemegang Paten Padi Gaga Protani menjelaskan bahwa untuk mengatasi permasalahan Desa Pruwatan juga dapat diatasi dengan menanam tanah kering di lahan tersebut dengan menggunakan varietas Padi Gogo Protani.
“Uji coba teknologi dengan mensuply air untuk 5 ha, profitas 4 ton dalam 1 tahun dapat menghasilkan 40 ton gabah, oleh karena itu jika harga GKP 5 juta per ton, maka diperoleh Rp 200 juta dari 5 ha selama 1 tahun, dengan demikian jika program ini sukses akan terjadi peningkatan kapasitas produksi dari 17,5 ton menjadi 40 ton atau penjualan dari Rp 85,5 juta menjadi Rp 200 juta,” ujar Prof Totok.
Adanya Program Kosabangsa (Kolaborasi Bersama Membangun Masyarakat) menimbulkan harapan yang besar bagi Kelompok Tani Mukti Desa Pruwatan yang akan digunakan sebagai lokasi uji coba penerapan kedua teknologi ini.
Muhamad Luthfie Aziz Ketua Kelompok Tani Mukti menyampaikan bahwa anggotanya sangat antusias dengan program ini dan bersedia menjalankan semua petunjuk yang diarahkan oleh Tim Pengabdian. Hal tersebut dibuktikan dengan antusiasmenya mereka mengikuti kegiatan yang dilakukan. Kegiatan pertama berupa koordinasi dengan team pendamping, team pelaksana, pemerintah desa, kedua mitra yang dilaksanakan pada tanggal 16 September 2024, kegiatan kedua merupakan sosialisasi pelaksanaan program kepada para petani yang dilaksanakan pada tanggal 22 September dan kegiatan ketiga merupakan kegiatan penanaman perdana varietas padi Gogo Protani pada tanggal 13 Oktober Warga juga sangat antusias dalam membangunan panel surya, seorang warga yang bernama Haji Abas telah dengan rela mewakafkan tanahnya seluas 72 m2 untuk digunakan sebagai tempat pemasangan panel surya.
Universitas Peradaban juga memberikan kontribusi besar dalam pelaksanaan program ini. Tim pelaksana yang dipimpin oleh Siti Mudmainah, S.P., M.Sc bersama lima mahasiswa Universitas Peradaban, turut terlibat aktif dalam pelaksanaan kegiatan. “Kami berharap program ini bisa benar-benar dapat menjadi solusi strategis dalam mengentaskan kemiskinan di Desa Pruwatan akibat bencana alam yang sudah lama terjadi,” ujar Siti Mudmainah.
#unsoedmajuterus
#merdekamajumendunia