[unsoed.ac.id, Sel, 18/02/25] Hari ini menjadi hari yang istimewa bagi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Pada hari ini, Selasa 18 Pebruari 2025, Unsoed mengukuhkan empat orang profesor baru, yang menjadi puncak dari rangkaian pengukuhan 30 guru besar baru di Unsoed.
Hal yang juga tidak kalah spesial, bahwa keempat para profesor yang dikukuhkan adalah seluruh wakil rektor yang saat ini sedang mendapatkan amanah untuk membersamai sivitas akademika dalam mewujudkan Unsoed sebagai pusat pengembangan sumberdaya perdesaan dan kearifan lokal yang berkelanjutan.
Ada pun keempat profesor yang dikukuhkan adalah :
- Profesor Noor Farid, sebagai Guru Besar dalam Kepakaran Pemuliaan Tanaman Hortikultura, yang saat ini juga menjadi Wakil Rektor Bidang Akademik;
- Profesor Kuat Puji Prayitno, sebagai Guru Besar dalam Kepakaran Hukum Pidana, yang saat ini juga menjadi Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum;
- Profesor Norman Arie Prayogo, sebagai Guru Besar Bioteknologi Perikanan, yang saat ini juga menjadi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni;
- Profesor Waluyo Handoko, sebagai Guru Besar Ekonomi Politik Pembangunan, yang saat ini juga menjadi Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat.
Rektor Unsoed Prof.Dr.Ir Akhmad Sodiq M.Sc.,Agr.,IPU.,ASEAN Eng dalam sambutannya mengatakan, saat ini jumlah dosen Unsoed dengan jabatan akademik tertinggi sebagai profesor kini berjumlah 164 orang yang ada di seluruh fakultas, dan insya Allah senantiasa berkhidmat untuk masyarakat, bangsa, negara, dan nilai-nilai kemanusiaan.
Telah menjadi komitmen Unsoed untuk ambil bagian dan berperan untuk peningkatan kualitas kehidupan, khususnya melalui ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkeadaban. Bentuk artikulasi dalam kontribusi tersebut, adalah dengan terus memperkuat kualitas intelektualitas para dosennya dalam tugas-tugas sebagai pendidik sekaligus ilmuwan.
“Hal tersebut juga tercermin pada keempat profesor yang baru saja dikukuhkan pada hari ini, di mana pemikirannya, sungguh merefleksikan kedalaman dan kearifan mutu kecendekiawan yang dibutuhkan oleh negeri ini,” kata rektor.
Pemikiran Prof Noor Farid telah memberikan peluang bagi peningkatan nilai tambah produk hortikultura, di mana hal tersebut memberi peluang peningkatan kesejahteraan para petani melalui keunggulan kualitas tanaman yang dihasilkannya.
Sedangkan pemikiran Prof. Kuat Puji Prayitno secara komprehensif mampu menggambarkan, betapa nilai-nilai religiusitas, dapat memberikan landasan sekaligus penguatan strategis dalam menegakkan hukum yang berkeadilan.
Ada pun pemikiran Prof. Norman Arie Prayogo sejatinya mampu memberikan solusi yang tepat sasaran dalam meningkatkan produktivitas budidaya ikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam membangun ketahanan pangan perikanan di negeri ini.
Sebagaimana pemikiran Prof. Waluyo Handoko memberikan pemahaman yang holistik tentang pembangunan yang inklusif dan peranserta aktif masyarakat, sebagai upaya dalam mengelola potensi konflik sumberdaya dan ketimpangan sosial di masyarakat.
“Pemikiran-pemikiran keempat profesor yang baru dikukuhkan juga menunjukkan bagaimana Unsoed melalui pendekatan keilmuan, turut serta secara aktif mendorong pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan serta mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Prof Noor Farid
Prof. Kuat Puji Prayitno
Prof. Norman Arie Prayogo
Prof. Waluyo Handoko
Profesor Baru Bersama Ketua Senat dan Rektor
Foto bersama dengan Senat
#unsoed1963#merdekamajumendunia