[unsoed.ac.id, Sen, 10/03/25] Bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa bagi umat muslim. Bulan ini adalah bulan penuh berkah dan ampunan yang dinanti kehadirannya setiap tahun. Menjalankan ibadah puasa Ramadhan adalah kewajiban bagi setiap umat muslim.
Namun, bagi sebagian orang, hal ini merupakan tantangan tersendiri mengingat masalah kesehatan yang dimiliki. Salah satunya adalah bagi penderita gangguan lambung, seperti gastroesophageal reflux disease (GERD), gastritis, dan dyspepsia, atau yang seringkali disebut sebagai sakit maag.
Baca juga : Launching Inovasi Drone Gerilya-2FU6L4B Luaran Matching Fun Kedaireka 2024
Penderita gangguan lambung seperti ini dapat menjalankan ibadah puasa dengan aman tanpa khawatir penyakitnya akan kambuh. Berikut kiat-kiat dari dr. Madya Ardi Wicaksono, M.Si., Kepala Klinik Pratama Rawat Jalan Soedirman :
- Hindari menunda sahur dan berbuka puasa. Saat waktu sahur dan berbuka tiba, segerakan untuk mengisi lambung dengan makanan, untuk menghindari penumpukan asam lambung.
- Hindari makan dalam porsi besar. Ketika waktu berbuka tiba, batalkan puasa dengan air putih dan makanan ringan seperti kurma. Makanan dalam porsi besar akan mengakibatkan perut terasa begah dan tidak nyaman.
- Konsumsi makanan tinggi serat. Serat pangan akan membuat rasa kenyang bertahan lebih lama. Serat pangan ini bisa didapatkan pada biji-bijian, buah dan sayuran. Secara natural, serat pangan juga bisa diperoleh dari sumber karbohidrat seperti nasi, kentang, dan jagung.
- Hindari makanan yang memicu peningkatan asam lambung. Makanan pedas dan makanan berminyak (seperti santan dan aneka gorengan) mudah sekali memicu pelepasan asam lambung. Konsumsi makanan ini dalam bulan puasa dapat memicu berbagai keluhan lambung seperti nyeri perut, mual, dan kembung.
- Hindari kafein dan minuman bersoda. Kafein dan minuman bersoda adalah jenis minuman yang dapat dengan mudah memicu peningkatan asam lambung, sehingga disarankan untuk dihindari, terlebih selama bulan puasa.
- Hindari berbaring setelah makan. Ketika seseorang berbaring setelah makan, maka isi lambung dapat mengalir kea rah kerongkongan akibat gaya gravitasi bumi. Pada penderita gangguan lambung, hal ini dapat menimbulkan keluhan mual, nyeri dada, dan dada terasa panas seperti terbakar. Sehingga, setelah makan sahur, jangan kembali tidur.
- Konsultasi dengan dokter. Apabila selama menjalankan ibadah puasa anda mengalami keluhan lambung, silakan berkonsultasi mengenai kondisi tersebut. Sehingga, apabila diperlukan pengobatan, dapat disesuaikan ddengan kondisi fisik dan keluhan yang dirasakan.
Dengan menjaga kesehatan lambung selama bulan suci Ramadhan, maka ibadah puasa dapat dijalankan dengan khusyuk dan nyaman. Sehingga, saat hari kemenangan tiba, dapat dirayakan tanpa terganggu oleh masalah lambung.
#unsoed1963#merdekamajumendunia