[unsoed.ac.id, Sen, 17/03/25] Selama bulan Ramadhan, kita dianjurkan untuk tetap mendapat asupan nutrisi yang cukup dengan mengkonsumsi beragam menu sehat, baik itu saat berbuka puasa maupun saat sahur. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan tubuh sehingga bisa menjalankan puasa dengan lancar.
Tujuan kita berpuasa di bulan ramadhan adalah selain untuk beribadah juga kita mendapatkan manfaat yang sangat baik untuk kesehatan. Agar manfaat berpuasa dapat dirasakan baik dari segi kesehatan maka diperlukan pengauran pola makan yan baik karena selama menjalankan ibadah puasa pola makan dan kebiasan makan kita akan berubah, oleh karena itu pola makan dan asupan cairan dalam tubuh tetap harus terjaga dan terkontrol.
Kecukupan nutrisi saat bulan ramadhan tidak semaata-mata tergantung pada banyakya jumlah makanan yang disantap, melainkan seberapa besar nilai gizi yang terkandung dalam makanan tersebut. Makanan yang kita konsumsi harus seimbangan kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat. Selain itu jangan lupa penting juga untuk kecukupan kebutuhan cairan tubuh kita.
Baca juga : Melalui Inovasi Varietas Unggulan, UNSOED Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Normalnya kebutuhan cairan manusia dalam tubuh adalah 2 liter per hari. Saat berpuasa kita tetap mendapat asupan cairan dengan cara membagi waktu minum yaitu : 2 gelas saat berbuka puasa, 1 gelas sebelum sholat tarawaih, 1 gelas setelah selesai sholat tarawih, 2 gelas sebelum tidur, 2 gelas saat sahur. Dengan demikian kebutuhan cairan tubuh tetap terkontrol.
Saat bulan ramadhan selalu terlihat semua makanan manis tersaji dimeja makan, seperti es buah, syrup, teh manis, kolak, buah buahan, kurma dan lain lain. Dalam islam seseorang memamng dianjurkan untuk membatalkan puasa dengan makanan/minuman manis. Namun tidak boleh berlebihan bahkan hanya dianjurkan untuk sebanyak 3 butir kurma.
Namun, saat ini banyak orang yang gemar dengan makanan/minuman manis. Misalnya, membatalkan puasa dengan minuman serba manis, makan dengan nasi yang berlimpah, serta mengonsumsi hidangan penutup serba manis. Dilansir dari Kementrian Kesehatan 2023 konsumsi minuman manis dalam kemasan di Indonesia sebanyak 20, 23 liter per orang. Bahkan Indonesia menempati peringkat ketiga dengankonsumsi minuman manis terbanyak di Asian Tenggara. Tercatat, dalam 20 tahun terakhir, tingkat konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) meningkat hingga 15 kali lipat.
Dari 51 juta liter menjadi 780 juta liter. Jika diperhitungkan, 1 dari 10 anak-anak di Indonesia mengonsumsi minuman manis sebanyak 1 sampai 6 kali dalam seminggu. Tentu saja, hal ini dapat mengakibatkan seseorang terkena diabetes.
Gula sebagai salah satu nutrisi dan gizi yang ada di menu berbuka puasa. Namun, saat berpuasa, idealnya banyaknya gula yang kita konsumsi seharusnya tidak jauh berbeda dengan hari-hari biasa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan, orang dewasa agar mengonsumsi gula tidak lebih dari 12 sendok teh gula bebas per hari, dan kurang dari sendok teh gula bebas per hari untuk manfaat kesehatan tambahan.
Gula bebas mengacu pada gula yang ada dalam permen, tambahkan ke makanan dan minuman olahan, dan gula alami yang ada dalam madu, sirup, jus buah, dan konsentrat buah. Ketika berpuasa, kita dapat menikmati waktu makan pada waktu berbuka puasa dan juga sahur. Nah, sebaiknya kamu lebih banyak mengonsumsi gula pada waktu berbuka puasa daripada waktu sahur.
Pasalnya, tubuh kita kehilangan banyak energi setelah berpuasa selama 12 jam denga mengonsumsi makanan manis bisa mengisi energi kamu kembali dengan cepat. Hindari mengonsumsi gula yang berlebihan pada waktu makan sahur. Sebaliknya, kita dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dapat membuat kamu merasa kenyang lebih lama. Contohnya, makanan yang mengandung serat, karbohidrat kompleks, serta protein. Dengan begitu kita tidak akan cepat merasa lapar.
Cobalah mengatur waktu konsumsi gula saat puasa, misalnya dalam satu hari kita mengonsumi sebanyak 6 sendok teh gula. Usahakan pada saat sahur kita mengonsumsi 2 sendok teh, kemudian saat waktu berbuka dan setelah berbuka kita bisa gunakan 4 sendok teh lainnya.
Indah Nuraeni S.TP., M.Sc dosen Ilmu Gizi Unsoed, berbagi tips mencegah konsumsi gula berlebih selama bulan puasa:
- mengurangu tambahan gula saat minum teh,kopi, susu
- memilih air putih atau minuman tanpa pemanis untuk memenuhi kebutuhan asupan cairan saat berpuasa
- mengganti camilan manis dengan buah segar
- mengurangi konsumsi biskuit, kue kering dan camilan manis
- bisa menggantikan tajil dengan 2-3 butir kurma
“Jika kita tidak mengendalikan konsumsi makanan dan minuman manis sata bulan ramadhan maka akan dapar mnyebabkan obesitas setelah selesai bulan ramadhan, kerusakan gigi, diabetes mellitus, dan beragai penyakit tidak menular yang menikuti sehingga dapat terjadi komplikasi,” kata Indah.
Referensi : disadur dari berbagai sumber
#unsoed1963#merdekamajumendunia